Jumat, 30 April 2010

Menunggu Indonesia Bebas Kantong Plastik

Jakarta - Plastik sejak diketemukan sampai sekarang menjadi barang yang dipakai sangat luas dan tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari.
Berbagai barang kebutuhan manusia mulai dari makanan, minuman, pakaian, sampai dengan mobil pun dibungkus dengan mobil.
Dari sebuah penelitian, konsumen di Indonesia bisa membawa minimal lima kantong plastik dalam sehari untuk membawa beragam barang belanjaan.
Sedangkn hasil riset PT Lion Superindo pada 2008 menyatakan bahwa dalam periode satu tahun jika dijumlah maka pengunaan kantong plastik masyarakat di dunia adalah sebesar 500 juta sampai dengan 1 miliar kantong.
Jika sampah-sampah ini dibentangkan maka, dapat membungkus permukaan bumi setidaknya hingga 10 kali lipat.
Sedangkan dari sisi produksi, bahan baku pembuatan plastik dengan jumlah total konsumsi plastik dalam satu tahun maka dibutuhkan 12 juta barel minyak dan 14 juta batang pohon sebagai bahan baku dasarnya.
Padahal kantong plastik membutuhkan 1.000 tahun untuk diurai di alam dan sekitar 450 tahun terurai bila berada di air.
Belum pencemaran yang disebakan kantong plastik, seperti prediksi ahli lingkungna bahwa terdapat 100.000 hewan mamalia air yang meninggal setiap tahun karena menelan sampah plastik di samudra Pasifik Utara.
Sementara di Indonesia, industri ritel menjadi sektor yang paling banyak menggunakan kantong plastik.
Berdasarkan data dari International Trade Administration (ITA) AS, impor kantong plastik belanja AS dari Indonesia naik sejak 2006 yaitu dari 1.592.965 unit senilai 23.519.266 dolar AS, 2007 sebanyak 3.396.505 unit senilai 42.249.578 dolar AS dan 2008 menjadi 2.819.569 unit senilai 37.772.433 dolar AS.
Impor produk tersebut dari Vietnam juga meningkat terus sejak 2006 yaitu 3.061.998 unit senilai 17,48 juta dolar AS, 2007 sebanyak 7.288. 037 unit senilai 65,43 juta dolar AS dan pada 2008 sebanyak 7.192. 325 unit senilai 79,41 juta dolar AS.
Sedangkan impor dari Taiwan pada 2006 sebanyak 2.171.587 unit senilai 17,66 juta dolar AS, 2007 sebanyak 3.988.867 unit senilai 38,55 juta dolar AS dan 2008 sebanyak 4.575.499 unit senilai 51,25 juta dolar AS.
Kampanye pembatasan penggunaan kantong plastik bagi ritel saat ini gencar dilakukan di berbagai negara di dunia, khususnya di negara-negara maju seperti di Amerika, Eropa, Australia, serta beberapa negara Asia seperti Singapura, Hongkong, dan Taiwan serta China.
Di Eropa, Belanda hanya memperbolehkan toko ritel non makanan yang memberikan kantong plastik secara gratis sedangkan untuk toko ritel makanan harus mengenakan biaya ekstra bagi konsumen yang menginginkan kantong plastik, sedangkan di Belgia menerapkan pajak kepada usaha ritel atas kantong plastik sejak tahun 2007, dan Denmark menerapkan pajak kepada usaha ritel sejak tahun 1994.
Pemerintah Singapura mengkampanyekan "Bring Your Own Bag" sejak April 2007, dan konsumen harus mengeluarkan ekstra biaya jika ingin menggunakan kantong plastik, sementara di Hongkong mengkampanyekan "No Plastic Bag Day" yang diikuti oleh 30 peritel besar.
China mengenakan sanksi kepada usaha ritel yang memberikan kantong plastik secara gratis sejak bulan Juni 2008, sedangkan di Taiwan melarang penggunaan kantong plastik serta memberlakukan pajak kantong plastik sejak tahun 2003 serta menerapkan standar produksi kantong plastik yang aman bagi lingkungan.
India menerapkan pelarangan penggunaan kantong plastik serta penerapan pajak kantong plastik pada usaha ritel sejak januari 2009 serta kriteria standar untuk produksi kantong plastik yang aman bagi lingkungan.
Target pemerintah
Sejak setahun yang lalu, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) berencana membatasi penggunaan kantong plastik di Indonesia untuk mengurangi pencemaran dengan mengeluarkan peraturan sebagai penjabaran dari UU No.18/2008 tentang Pengelolaan Sampah.
"Saya akan membuat peraturan yang mendetil, termasuk insentif dan disinsentif, dimulai dari produsen kantong plastik akan terkena disisentif," kata Menteri Negara Lingkungan Hidup (saat itu) Rachmat Witoelar dalam jumpa pers mengenai pelaksanaan Hari Peduli Sampah 21 Februari 2009.
Gayung bersambut, Pemprov DKI Jakarta bersama Kadin DKI pun menargetkan Jakarta bebas dari penggunaan kantong plastik pada 2011.
"Kita akan menyiapkan tas untuk menggantikan plastik dari bahan daur ulang atau bahan yang tidak mencemari lingkungan," kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo seusai bertemu Kadin DKI di Balaikota Jakarta, Senin (8/2/2010).
Asosiasi ritel disebut Gubernur akan menjadi pionir untuk berhenti menggunakan kantong plastik untuk membungkus belanjaan konsumen dan menggantinya dengan tas yang menggunakan bahan tidak berbahaya.
Ketua Kadin DKI Edi Kuntadi menyatakan, waktu setahun sebelum target akan digunakan pihaknya untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pengusaha untuk tidak lagi menggunakan tas plastik dan untuk melakukan penelitian mengenai bahan tas pengganti plastik.
"Setahun ini akan kita cari solusinya untuk pengganti tas plastik. Karena ini kan masalahnya kepentingan lingkungan. Bagaimana menggunakan produk-produk yang bisa didaur ulang, produk yang ramah lingkungan," kata Edi.
Plt. Asisten Deputi Urusan Pengendalian Pencemaran Limbah Domestik dan Usaha Skala Kecil KLH, Tri Bangun Laksono merasa optimis dengan target Pemprov dan Kadin DKI itu karena berbagai pemangku kepentingan, terutama industri dan retailler di Jakarta mulai menggunakan kantong plastik "biodegradable" yang lebih ramah lingkungan.
"Sekarang sudah ada 20 retailler, termasuk pusat perbelanjaan di Jabotabek yang menggunakan plastik `biodegradable` ," kata Tri Bangun yang lebih akrab dipanggil Sony.
Ketua Umum Asosiasi Persampahan Indonesia (Indonesia Solid Waste Association/ InSWA) Sri Bebassari mengatakan 20 retailler tersebut antara lain Indomaret, Alfamart, Carrefour, Superindo, Apotik Century, dan Kemchick.
Untuk memancing retailler aktif menggunakan kantong plastik ramah lingkungan, Sri Bebassari mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH) dan pemprov DKI Jakarta akan memberikan penghargaan kepada retailler yang telah menggunakan kantong plastik "biodegradable" .
Dia mengatakan penghargaan direncanakan diberikan pada saat peringatan Hari Lingkungan Hidup 5 Juni atau peringatan Hari Jadi Kota Jakarta setiap 22 Juni.
Program ritel
Government relation manager Carrefour Indonesia, Satria Hamid mengatakan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan semakin meningkat.
Hal itu terbukti dari meningkatnya pembelian kantong ramah lingkungan di tokonya yang dimulai sejak tiga tahun lalu.
"Program Bag Go Green Carrefour dirancang pada 26 April 2007, sampai sekarang di 2010 tercatat peningkatan pemakaian oleh konsumen sekitar 350 persen," ujarnya.
Saat ini, pihaknya telah mengganti plastik yang diberikan pada konsumennya dengan plastik yang ramah lingkungan. "Kantong plastik yang kami berikan gratis untuk konsumen kami sudah menggunakan bahan yang biodegradable, dapat terurai cepat dan ramah lingkungan," jelasnya.
Sedangkan Vice Presiden Matahari Group, Roy N Mandai mengatakan pihaknya juga telah memberikan pilihan kantong plastik ramah lingkungan kepada konsumen Matahari grup dan Hypermart .
"Kembali ke keputusan konsumen untuk menggunakan kantong plastik ramah lingkungan itu," katanya.
Justru yang penting adalah edukasi kepada masyarakat sehingga punya kesadaran untuk menggunakan kantong plastik ramah lingkungan atau kantong plastik daur ulang.
Staf Pengajar, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra Surabaya, Michael Adiwijaya mengatakan keberhasilan pengurangan program pengurangan penggunaan kantong plastik dalam aktivitas ritel ditentukan oleh adanya tiga peran yaitu peran dari pemerintah selaku regulator, peran dari pebisnis ritel sebagai pelaku pasar, dan peran dari masyarakat selaku konsumen yang menggunakan dan mengelola limbah kantong plastik.
Sekarang tinggal sinergi dari pemangku kepentingan untuk menggolkan penggunaan kantong plastik ramah lingkungan.
Setelah peritel sudah mulai menggunakan dan menyediakan kantong plastik daur ulang kepada konsumennya, maka tugas pemerintah dan juga masyarakat sendiri agar pembelanja bersedia menggunakan kantong plastik tersebut, atau bahkan membawa kantong plastik sendiri dari rumah.

Sumber : Antaranews.com 

Pengikut

MAPALA UIT Makassar ©Template Blogger Green by Dicas Blogger.

TOPO