Minggu, 23 Januari 2011

PULAU GILI TRAWANGAN - LOMBOK

Gili Trawangan adalah yang terbesar dari ketiga pulau atau gili (Kepulauan Gili) yang terdapat di sebelah barat laut Lombok. Trawangan juga satu-satunya gili yang ketinggiannya di atas permukaan laut cukup signifikan. Dengan panjang 3 km dan lebar 2 km, Trawangan berpopulasi sekitar 800 jiwa. Diantara ketiga gili tersebut, Trawangan memiliki fasilitas untuk wisatawan yang paling beragam; kedai Tîr na Nôg mengklaim bahwa Trawangan adalah pulau terkecil di dunia yang ada bar Irlandia-nya. Bagian paling padat penduduk adalah sebelah timur pulau ini.
Trawangan punya nuansa "pesta" lebih daripada Gili Meno dan Gili Air, karena banyaknya pesta sepanjang malam yang setiap malamnya dirotasi acaranya oleh beberapa tempat keramaian. Aktivitas yang populer dilakukan para wisatawan di Trawangan adalah scuba diving (dengan sertifikasi PADI), snorkeling (di pantai sebelah timur laut), bermain kayak, dan berselancar. Ada juga beberapa tempat dimana para wisatawan bisa belajar berkuda mengelilingi pulau.
Di Gili Trawangan (begitu juga di dua gili yang lain), tidak terdapat kendaraan bermotor. Sarana transportasi yang lazim adalah sepeda (disewakan oleh masyarakat setempat untuk para wisatawan) dan cidomo, kereta kuda sederhana yang umum dijumpai di Lombok. Untuk bepergian ke- dan dari ketiga gili itu, penduduk biasanya menggunakan kapal bermotor dan speedboat.
 
Gili Trawangan adalah Pulau terbesar dari ketiga pulau, yang lebih dikenal dengan “ Party Island “ mayoritas tourist yang datang anak-anak muda, Mayoritas resort (akomodasi) berada disisi sebelah timur pulau, dengan harga berkisar antara € 5 sampai € 78. setelah diving anda bisa having fun setiap malam di salah satu party organizer, atau relax bersama-sama dengan diver-diver yang lain.

Sejarah
Dahulunya pulau ini pernah dijadikan tempat pembuangan narapidana. Pada waktu itu karena semua penjara sedang penuh, Raja yang waktu itu berkuasa membuang 350 orang pemberontak Sasak ke pulau ini. Baru sekitar tahun 1970-an pulau ini dikunjungi penduduk dari Sulawesi yang kemudian menetap di sini.

info : http://www.lombok-giliislands.com/pulau-gili-trawangan.htm

sumber :  lombok-giliislands.com

Banjir Australia mungkin dampak perubahan iklim

Banjir yang baru-baru ini terjadi di Queensland, Australia, merupakan banjir terparah di negara itu, setidaknya dalam tiga dekade terakhir. Para ilmuwan mengutarakan bahwa banjir ini  sangat mungkin memiliki keterkaitan dampak dengan perubahan iklim akibat pemanasan global.

Meski demikian, masih terlalu dini pula untuk menarik kesimpulan banjir tsunami disebabkan badai La Nina dengan pola yang lebih intens daripada biasanya.

Seperti disampaikan oleh Kepala Divisi Monitor dan Prediksi Iklim dari Australia Bureau of Meteorology di Melbourne, David Jones, "Pertama-tama, dapat kita katakan La Nina dan El Nino terjadi di Bumi yang makin panas. Polanya akan berbeda dengan pola biasa."

Jones berkata, dengan adanya perubahan iklim diduga fenomena La Nina menjadi berbeda."La Nina bisa jadi faktor penyebab banjir yang lebih parah karena hujan pun lebih buruk," katanya pada Reuters.

Dalam setahun belakangan temperatur di permukaan laut juga mencapai rekor paling hangat untuk kawasan Australia, dan kelembaban udara termasuk yang tertinggi untuk kawasan Australia bagian timur.

Sedangkan ahli iklim terkenal Amerika, Kevin Trenberth menegaskan, benar fenomena beberapa La Nina dan El Nino teraktual, terutama yang di Asia, menunjukkan gejala-gejala berbeda. Dan hal ini oleh karena faktor perubahan iklim secara global. Namun untuk menyepakati  apakah pola baru ini akan memperburuk keadaan, ilmuwan masih berdebat.

Banjir rusak kota-kota
Guyuran hujan lebat yang berujung banjir merendam sekitar 30 ribu rumah di Queensland semenjak bulan lalu. Ibukota Queensland, yakni Brisbane, lumpuh total. Sampai saat ini, tercatat 19 korban tewas serta ribuan orang lainnya mengungsi.

Kota berpenduduk dua juta jiwa tersebut menjadi kota terakhir yang tergenang banjir di area Queensland. Sebelumnya, hujan deras mengubah tiga perempat wilayah Queensland menjadi zona bencana yang skalanya dua kali lebih besar daripada ukuran negara bagian Texas di Amerika Serikat.

Puluhan ribu rumah juga tidak mendapat suplai listrik. Lebih dari 50 kawasan di pinggir kota dan jalan-jalan terendam setelah Sungai Brisbane turut meluap. Tanggul sungai jebol sejak hari Selasa (11/1) karena tidak mampu menahan luapan banjir. Elevasi atau ketinggian air di sungai tersebut disinyalir akan terus bertambah setelah kemarin telah mencapai lima meter.

Untuk sementara, kantor berita Reuters melaporkan perkiraan kerugian akibat banjir sebesar 5 milir dolar. Wartawan BBC di Brisbane Phil Mercer melaporkan, kota itu kini harus melakukan perbaikan infrastruktur besar-besaran. Bahkan sebagian korban banjir kemungkinan besar tidak bisa kembali ke tempat tinggal mereka.

Banjir juga mempengaruhi industri batu bara, di Australia maupun di pasar internasional, karena banyak tambang batu bara di Queensland yang terkena genangan air. Harga batu bara dilaporkan mengalami lonjakan tak lama setelah terjadinya banjir.

Sumber  : nationalgeographic.co.id

Pengikut

MAPALA UIT Makassar ©Template Blogger Green by Dicas Blogger.

TOPO